Info Sinopsis Novel Saman Ayu Utami

Posted by Djefi Febian on Tuesday, October 16, 2018

Kisah 4 orang sahabat yang saling terkait dengan masa lalunya. Yakni Laila, Shakuntala, Cok, dan Yasmin. Mereka berempat bersahabat sejak SD. Mereka sama-sama mempunyai obsesi yang sama terhadap laki-laki. Laila seorang gadis lugu yang jatuh cinta pada seorang pemuda bernama Sihar saat pertama kali mereka berjumpa. Laki-laki tampan dan kekar tersebut telah menarik hati laila yang semula telah tertambat pada seorang pastor muda bernama Wissanggeni. Laila menjadi terlibat jauh terhadap masalah yang tengah dihadapi oleh Sihar yang menuntut keadilan kepada atasannya yang telah mnjadi penyebab utama kematian sahabatnya. Ia dan laila terlibat dalam suatu kisah cinta yang seharusnya tidak boleh terjadi. Sihar telah mempunyai seorang istri dan laila seharusnya tak sepantasnya untuk menjalin hubungan dengan laki-laki yang telah beristri tersebut.

Yasmin seorang pengacara handal yang dengan senang hati selalu mebela pihak yang dirugikan tanpa harus meminta suatu imbalan yang besar. Yasmin telah menikah. Namun berbeda dengan Cok yang selalu berganti-ganti pasangan dan dikenal sebagai seorang yang binal. Shakuntala merupakan sahabat Laila, Yasmin, dan Cok yang tinggal di New York lantaran ia mendapat beasiswa di bidang seni tari. Ketiga sahabat ini mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan mengakibatkan mereka terlibat dalam suatu masalah bersama Sihar dan Wissanggeni.

Laila meminta Yasmin dan Wis untuk menolong Sihar menyelesaikan kasus salah seorang teman Sihar yang meninggal lantaran kecerobohan pimpinan mereka. Sihar dengan di bantu oleh Wis dan Yasmin yang seorang pengacara berusaha menuntaskan kasus tersebut. Laila dan Sihar menjadi sangat akrab lantaran kasus tersebut, hingga mereka pun merencenakan suatu kencan. Namun, kencan tersebut digagalkan oleh Sihar lantaran ia tidak tega terhadap keperawanan yang masih laila sandang.

Wissanggeni yang seorang pastor kini terlibat lebih jauh tentang suatu permaslahan di sebuah desa bernama Prabumulih. Di sana ia pertama kalinya bertemu dengan Upi. Wis menyelamatkan Upi yang tengah mengalami gangguan mental dan tengah tercebur pada suatu sumur yang dalam. Namun, entah kenapa perasaan Wis mengatakan bahwa Upi adalah sesuatu yang berbeda dan Wis ingin menolongnya. Ia pun mengentarkan Upi pulang ke sebuah desa. Di sana ia mendapat kenyataan bahwa Upi memang terkena gangguan jiwa dan ia tinggal dalam sebuah kandang dengan kaki terantai. Orang tuanya mengatakan bahwa mereka terpaksa melakukan semua itu lantaran Upi sudah keterlaluan dan dahulu hampir membahayakan warga sekitar. Ternyata kebiasaan Upi yang sering mengalami masturbasi membuat Wis sangat prihatin dan semakin ingin terlibat jauh didalamnya.

Wis kini hampir setiap minggu datang ketempat Upi untuk membangunkan sebuah kandang      yang layak bagi Upi. Hingga pada suatu hari Wis terlibat terlalu dalam pada sebuah desa. Disana ia mebantu perekonmian warga disekitar Upi tinggal. Dengan modal yang ia dapat dari ayahnya serta ijin dari kepala pastor untuk memperbaiki desa tersebut. Wis dan warga desa membangun pembangkit listrik dan menanam pohon karet. Lama-kelamaan mereka pun semakin tergantung padaWis dan perekonomian warga desa tersebut sedikit demi sedikit membaik.

Namun rencana mereka tidak berjalan lancar. Sebuah keputusan dari pemerintah memerintahkan untuk perkebunan tersebut beralih ke tangan sebuah perusahaan swasta untuk di kembangkan suatu perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut tentunya sangat merugikan warga desa. Wis mencoba mengumpulkan warga desa untuk mencari sebuah kesepakatan. Mereka pun memutuskan untuk tidak mengikuti anjuran tersebut. Mereka semua tetap bersikukuh mempertahankan perkebunan karet yang telah memberikan banyak keuntungan tersebut. Namun teror demi teror datang untuk membuat keputusan itu dicabut. Hingga pada suatu ketika mereka terjebak. Sehingga perkebunan tersebut dapat dikuasai pihak atau golongan tertentu tersebut. Sedangkan Wis ditangkap dan dan disiksa di dalam sebuah penjara. Wis juga sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bias menolong Upi dari peristiwa yang membuat nyawa Upi terennggut.

Laila merencanakan pertemuannya bersama Sihar di New York. Namun ternyata Sihar tidak menepati janjinya sehingga menyulut amarah Shakuntala yang merupakan sahabat karib Laila. Namun, laila tetap membela dan mengagungkan Sihar. Shakun tidak habis pikir terhadap sikap Laila yang selalu setia jika sudah mencintai seseorang. Berbeda dengannya yang selalu berganti pasangan sesuai dengan keinginanya.

Wis tersiksa dalam penjara yang membuat dia meragukan adanya Tuhan. Namun, berkat suatu keajaiban ia akhirnya bisa keluar dari dalam penjara tersebut. Ia pun mengririm surat pada ayahnya, agar ayahnya mempercayainya dan mengirimkannya sejumlah uang serta meminta ayahnya untuk memberitahu Yasmin temannya bahwa ia butuh bantuannya. Akhirnya Yasmin pun menolong Wis. Dia mengusulkan untuk agar Wis pergi dari Indonesia. Ia pun membantu semua persiapan yang dibutuhkan atas penyamaran Wis. Bersama Cok ia berhasil melarikan Wis tanpa seorang pun yang tahu. Namun di tengah perjalan itu, Yasmin tak kuasa menahan perasaan sedihnya terhadap kepergian Wis. Mereka akhirnya melakukan hubungan terlarang yang tidak seharusnya dilakukan.

Akhirnya Wis yang melarikan diri untuk sementara waktu ke Amerika mengganti namanya menjadi Saman. Dia pun kini menjadi sangat dekat dengan Yasmin dan sangat mencintai Yasmin. Perasaan dan nafsu yang selama ini di pendam selam ia menjadi pastor, kini berubah menjadi perasaan penuh cinta terhadap Yasmin.

Komentar :

Tema yang diambil pada novel Saman ini sama dengan kebanyakan tema yang digunakan pada periode 90-an, yakni tentang seks dan cinta serta tentang nilai sosial budaya. Dalam novel ini kental sekali mengandung unsur seks dan kisah cinta seperti yang dialami oleh Laila, Yasmin, Shakun, Cok, maupun Wis. Nilai sosial budaya yang terkandung antara lain saat budaya barat yang semakin masuk dalam masyarakat Indonesia menyebabkan suatu seks bebas adalah lumrah adanya. Hal tersebut tentunya buruk bagi perkembangan mental anak-anak bangsa Indonesia.

Dalam periode 1990an pengarang mulai berani memunculkan kritik pada pemerintah. Seperti halnya pada novel ini yang menceritakan bagaimana sebuah rezim dan golongan tertentu memperlakukan seeorang yang tidak bersalah tanpa mencari tahu duduk masalahnya serta banyak yang mempermainkan hukum yang ada di Indonesia ini dengan bermodalkan uang dan kekuasaan

Rhesi Elmia Ningsih

Lihat foto buku dan info detailnya Klik Disini

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment